Flow process CRM & Ecommerce

 APSI_Rezka anwar_4420210018

Assalamualaikum

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang CRM (ustomer Relationship Management) dan Ecommerce.

CRM

CRM adalah singkatan dari Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan). Kini CRM biasanya merujuk pada perangkat lunak CRM - alat yang bertindak sebagai satu tempat penyimpanan untuk menyatukan aktivitas penjualan, pemasaran, dan dukungan pelanggan, serta menyederhanakan proses, kebijakan, dan karyawan Anda dalam satu platform. Dengan semakin banyaknya bisnis yang menggunakan model kerja hybrid, “CRM jarak jauh” penting untuk dimiliki agar tim penjualan jarak jauh Anda tetap produktif. Selain itu, CRM ini memberi mereka alat untuk berkolaborasi dengan rekan kerja dan berinteraksi dengan pelanggan mereka dengan mudah. 

Tipe-tipe CRM

CRM lokal vs CRM berbasis cloud

Salah satu hal pertama yang harus dilakukan sebuah bisnis adalah memilih antara sistem CRM lokal atau cloud. Pada sistem CRM lokal, biasanya bisnis harus menyiapkan infrastruktur back-end lengkap dan membayar biaya pemeliharaan dan peningkatan versi, sekaligus biaya lisensi untuk perangkat lunaknya.

Sistem CRM cloud seringkali merupakan opsi yang paling disukai untuk bisnis karena dapat diakses dengan mudah melalui browser apa pun, memungkinkan penerapan dan penggunaan yang lebih cepat. Keuntungan lainnya yaitu tidak adanya biaya pemeliharaan, aksesibilitas yang lebih mudah ke data Anda ketika diperlukan, dan fleksibilitas untuk peningkatan atau penurunan dengan mudah.

Fungsi sistem CRM

Bisnis kecil yang mencari tempat untuk menyimpan informasi dan membuatnya dapat diakses di berbagai perangkat ataupun bisnis besar yang ingin mengelola interaksi pelanggan dan fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, keduanya akan memerlukan sistem Manajemen Hubungan Pelanggan jika proses saat ini tidak dapat menemukan solusi untuk masalah-masalah mendesak tersebut. Perhatikan indikator ini pada CRM berbasis cloud:

Mendapatkan jawaban atas pertanyaan paling mendasar

Tanyakan kepada diri Anda sendiri apakah Anda bisa mendapatkan jawaban cepat atas pertanyaan paling mendasar seperti ini - Berapa jumlah pelanggan saya dan berapa banyak jumlah kemenangan dan kekalahan pada kuartal sebelumnya? Berapa pendapatan saya bulan lalu? Siapa yang paling banyak menutup transaksi?

Memeriksa entri data yang tidak tepat

Keputusan buruk berasal dari data yang buruk. Gagal memeriksa keakuratan data yang masuk ke sistem Anda adalah penyebab masalah yang nyata. Setelah Anda memiliki skema validasi dengan entri data otomatis, aliran informasi yang salah dapat dicegah sebelum hal ini menyebabkan Anda mengalami masalah.

Terhubung dengan pelanggan dan prospek

Pelanggan dapat berasal dari berbagai media — situs web, media sosial, panggilan telepon, dll.— dan hanya sistem komunikasi multisaluran yang dapat membawa mereka lebih dekat ke bisnis Anda dan memungkinkan Anda menangani semua titik kontak pelanggan yang relevan dengan proses penjualan Anda.

Mempersonalisasi upaya pemasaran

Usaha pemasaran Anda dapat dengan mudah hilang jika metode Anda tidak menarik prospek untuk mencoba layanan Anda. Tugas seperti mengirim promosi, buletin, dll. dapat dipersonalisasi untuk memastikan keterhubungannya dengan setiap pelanggan pada tingkat personal.

Menyatukan tim

Hambatan besar bagi pertumbuhan setiap organisasi adalah ketika setiap tim hanya mau menang sendiri. Informasi pelanggan realtime tidak dapat dibagikan antartim, yang pada gilirannya memengaruhi cara Anda melayani kebutuhan pelanggan Anda.

Flowchart CRM






Ecommerce

Electronic commerce atau ecommerce adalah segala aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. Meskipun sarananya meliputi televisi dan telepon, kini ecommerce lebih sering terjadi melalui internet.  Karena pengertian e-commerce tersebut, terkadang ada kesalahpahaman tentang ecommerce dan marketplace. Istilah ecommerce digunakan untuk mendeskripsikan semua transaksi yang memakai media elektronik.

Jenis Ecommerce

  • Business to business (B2B) — Jenis e-commerce dimana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam model ecommerce ini, biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari sebuah produsen.
  • Business to consumer (B2C) — Dalam jenis ecommerce ini, sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Pada umumnya, pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer. Jika anda pernah membeli dari suatu toko online, aktivitas tersebut termasuk dalam golongan ini.
  • Consumer to consumer (C2C) — Pernah menjual barang bekas ke orang lain yang membutuhkannya melalui internet? Aktivitas tersebut termasuk dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online antara dua individu.
  • Consumer to business (C2B) — Berkebalikan dengan B2C, ecommerce C2B adalah skenario di mana seseorang menjual produk atau layanan kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic designer, misalnya, menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis makanan.
  • Business to public administration (B2A) — Model ecommerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah. Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem administrasi online.
  • Consumer to public administration (C2A) — Jenis ecommerce satu ini berjalan seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang ditemui di Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.

Contoh Ecommerce

  1. Business to business (B2B)
    1. Electronic City — menjual perlengkapan elektronik kantor dan rumah tangga
    2. Ralali — di samping peralatan kantor dan rumah tangga juga menjual peralatan industri, restoran, dan pertanian
    3. Mbiz — sama seperti Ralali, tetapi juga menyediakan jasa seperti housekeeping dan perbaikan dinding
  2. Business to consumer (B2C)
    1. Lazada — menyediakan fashion, aksesoris, kosmetik, dan elektronik pribadi
    2. Blibli — seperti Lazada, namun juga menjual perabotan, perlengkapan anak, peralatan olahraga
    3. Shopee — sama seperti Blibli
  3. Consumer to consumer (C2C)
    1. OLX — menjual berbagai produk, mulai dari keperluan pribadi hingga kendaraan dan perlatan rumah tangga
    2. Tokopedia — seperti Shopee, tetapi pembeli juga dapat menemukan barang bekas di sini
    3. Kaskus — merupakan forum terbuka, namun tidak jarang digunakan pengguna untuk memasarkan barang bekas
  4. Consumer to business (C2B)
    1. Freelancer — website di mana pekerja freelance menawarkan keahlian pada bisnis yang membutuhkan
    2. Upwork — sama seperti Freelancer
    3. iStock — situs untuk bisnis yang membutuhkan foto, video, dan ilustrasi digital untuk penggunaan komersial
  5. Business to public administration (B2A)
    1. Qlue — menyediakan perangkat lunak untuk membantu kinerja perusahaan dan lembaga pemerintah, termasuk sistem administrasi kendaraan dan aplikasi analitik
    2. Accela — membantu pemerintah melakukan administrasi publik dengan konsep software as a service

Perkembangan Ecommerce di Indonesia

Industri ecommerce berkembang sangat pesat di Indonesia belakangan ini. Bahkan, negara kita berada di puncak 10 negara dengan pertumbuhan ecommerce tercepat di dunia.

Pada tahun 2018 sendiri, ecommerce di Indonesia memiliki pertumbuhan 78%. Dari angka pertumbuhan tersebut, 17,7% diantaranya merupakan transaksi pembelian tiket pesawat dan pemesanan hotel. Selain itu, pembelian pakaian dan alas kaki menyumbang 11,9% — sedangkan 10% berasal dari kosmetik dan produk kesehatan.

Dinilai dari statistik tersebut, memiliki sebuah situs ecommerce tentunya akan sangat menguntungkan, baik bagi Anda yang sudah memiliki bisnis maupun yang baru akan memulai.

Manfaat Ecommerce

  • Jangkauan yang luas — Sebagai pemilik toko konvensional, Anda hanya dapat menjangkau pembeli dari daerah yang sama. Lain halnya jika Anda memiliki sebuah website ecommerce. Manfaat e commerce yang pertama, pembeli dari berbagai penjuru negeri dapat melakukan transaksi di toko Anda.
  • Tidak dibatasi oleh waktu — Toko di dunia nyata bisa beroperasi selama 24 jam setiap hari, tetapi biaya untuk mendukungnya pun akan sangat besar. Melalui internet, pembeli tetap dapat mengakses dan membeli dari toko walaupun Anda tertidur lelap. Manfaat e commerce satu ini tentu sangat membantu kita semua.
  • Biaya yang lebih murah — Biaya operasional lapak online sangat rendah dibandingkan toko berbentuk bangunan. Setidaknya, Anda tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa bangunan, serta ongkos listrik.
  • Tidak perlu stok barang sendiri — Dalam industri ecommerce, Anda bisa menjadi seorang dropshipper. Teknik pemasaran ini memungkinkan Anda berjualan tanpa memiliki stok barang. Ketika order datang, Anda tinggal meneruskannya kepada produsen barang yang diinginkan. Untuk memahami bisnis dropshipping lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel ini.
  • Kemudahan mengelola transaksi dan pengiriman — Dengan memiliki toko online, Anda tidak perlu pusing memikirkan cara transaksi dan pengiriman barang. Kini sudah ada berbagai layanan pembayaran elektronik yang dilakukan melalui internet. Selain itu, barang kiriman dapat dilacak secara online.
  • Anda mampu mempelajari kebiasaan pelanggan — Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan akan menyia-nyiakan investasi Anda. Saat ini sudah banyak tool analytic yang dapat digunakan untuk mempelajari data toko online Anda, seperti Google Analytics.
  • Kerja dari manapun — Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, satu dari manfaat e commerce adalah dapat diakses kapanpun. Oleh karena itu, Anda pun dapat menjalankannya dari mana saja asal memiliki perangkat dan koneksi internet yang memadai. 

Flowchart Ecommerce

 





Sekian dari saya, Terima kasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Aplikasi Alfagift

Flowchart Process HRD